Saturday, May 21, 2016

Pengalaman bekerja di Quality Control


Salam sahabat, kali ini irnifira akan berbagi pengalaman kerja di bidang inspector quality control (qc).  Pada artikel sebelumnya anak teknologi pangan sedikit disinggung tentang peluang kerja teknologi pangan, salah satunya quality control.
Banyak mahasiswa lulusan pangan, karirnya diawali dengan bekerja di quality control (seperti saya hehe). bagi saya tujuan kerja sebagai quality control adalah agar ilmu yang didapat pas kuliah bisa tersalurkan dengan praktek langsung ke dunia industri.
Praktikum Lemak & Minyak
Ok gays, quality merupakan pekerjaan yang mengedepankan tentang kualitas, baik mencegah maupun memperbaiki bahaya bahaya sehingga hasil produk akhir diterima dengan baik oleh konsumen. Karyawan qc mempunyai spesialis masing – masing. Misal, qc bidang packaging, qc bidang Lab, dan qc bidang produk jadi. Bisa jadi dalam satu perusahaan terdapat puluhan karyawan qc yang memegang perannya masing – masing. Saya kebetulan, bekerja sebagai keryawan qc yang ditempatkan di berbagai bidang, mulai dari lab sampai pemeriksaan produk jadi.
Menjadi seorang qc adalah tugas yang tidak ringan, selain dituntut untuk lebih teliti, kondisi kesehatan terutama indera perasa dan pembau harus bener dijaga, namun jika dijalan dengani tekun, ikhlas dan bertanggung jawab, semua  itu bisa jadi ringan.
Pertama kali bekerja di qc dengan bekal ilmu waktu kuliah dulu, beranggapan bahwa saya mampu bekerja dengan baik, mengatasi masalah yang ada dilapangan. Yang terjadi? Diluar ekspektasi harapan saya. saya kurang kurang mampu mengusai alat alat lab, kurang mampu menghitung dengan rumus kimia (ingat dikit – dikit) / memecahkan masalah dilapangan. Ilmu yang didapat waktu kuliah tidak semua diterapkan/dipake di perusahaan. Hanya beberapa persen saja yang bisa diterapkan.  Dalam hati saya berkata “ beginikah susahnya jadi pekerja qc”? meskipun begitu, saya diberi waktu 3 bulan training untuk menghafal/ mengusai semua analisa tentanng  lemak dan minyak.
karena tanggung jawabnya yang begitu besar saya Sempat minder dan berfikir untuk keluar dari jabatan ini namun,  nuraniku berontak. Seperti pepatah bilang “pantang kalah sebelum perang”. Saya rasa ini adalah resiko jalan hidup bagi seorang anak pangan, begitu cara nurani menasehati. Pelan tapi pasti, saya bener – bener memanfaatkan waktu 3 bulan untuk belajar menguasai semua alat-alat lab dan berbagai analisanya.
Kuncinya adalah tekun dan jujur, itu caranya bisa diterima di perusahaan ini. Sampai saat ini pun, sudah 1 tahun lebih bertahan di Quality Control :D banyak ilmu yang didapat dari quality control Alhamdulillah, begitulah pengalaman pribadi saya yang gag jelas ini hehe

1 comment: